Taktik Jebakan Offside

TAKTIK JEBAKAN OFFSIDE
 



Sepak Bola merupakan olah raga yang di gemari oleh semua penduduk di dunia ini. Sepak bola sendiri merupakan salah satu olahraga fisik yang membutuhkan stamina pemain yang kuat. Namun kekuatan fisik pemain bukanlah segalanya. Berbagai pertandingan sudah terlihat jelas beberapa pertandingan klub yang mempunyai pemain hebat belum tentu bisa mengalahkan tim yang mempunyai tim yang mempunyai pemain yang tidak begitu hebat. Contohnya seperti Yunani pada pertandingan Eropa dapat memenangkan kejuaraan dengan berhadapan berbagai pemain-pemain berkelas Eropa lainnya tidak disangka-sangka dapat memenangkan pertandingan. Kemudian FC Porto yang pernah memenangkan liga Champion juga tidak disangka-sangka dapat menumbangkan klub-klub besar Eropa lainnya. Hal tersebut karena beberapa faktor bukan hanya mempunyai pemain hebat saja. Hal yang bisa membuat tim tersebut menang antara lain kerja sama tim dan taktik yang digunakan. Kehebatan pemain di tim tidak dapat menjadi andalan jika faktor lain tidak digunakan seperti taktik dan kerja sama tim.
Berbicara Taktik yang digunakan ada beberapa cara licik yang dapat digunakan dalam sepak bola dan itu sah menurut peraturan dari FIFA selaku sebagai organisasi Yat mengatur sepak bola selurah Dunia. Taktik curang tersebut adalah memanfaatkan offside. Strategi ini sebetulnya lebih menuju ke strategi pertahanan. Offside sebetulnya adalah sebuah peraturan dimana pihak musuh berada di posisi lebih maju ke depan area namun garis para pemain belakang dilewatinya. Hal tersebut akan membuat wasit meniupkan peluitnya untuk diberikan tendangan bebas ke tim yang dilanggar offside tersebut. Oleh banyak tim sudah jarang menggunakan taktik ini. Karena di butuhkan berbagai faktor agar dapat berhasil. Taktik Offside sendiri sebetulnya dapat dilakukan dengan cara para pemain belakang yang jeli untuk melihat posisi-posisi penyerang musuh. Dengan tim yang berfokus menggunakan taktik ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
  1. Tidak perlu menggunakan jumlah bek terlalu banyak untuk membuat taktik ini efisien lebih menggunakan formasi bek yang jumlahnya sedikit paling tidak 3 pemain namun mempunyai tingkat kejelian yang bagus untuk saling mengatur agar jebakan offside tersebut berhasil.
  2. Menambah pemain depan dengan menggunakan taktik ini tidak memerlukan bek yang banyak hal ini menguntungkan barisan depan yang akan mendapatkan bantuan satu pemain. Walau offside merupakan taktik defensif namun dengan taktik ini dapat menguntungkan formasi depan yang semakin bertambah orang.
Walaupun terlihat sederhana dan mudah taktik ini sangat sulit untuk dilakukan oleh sebab itu jika taktik ini gagal musuh akan mendapat leluasa menghampiri kiper dengan tanpa pertahanan, oleh maka itu diperlukannya seorang bek yang mampu untuk mengatur strategi ini dengan ketentuan sebagai berikut;

1.   Seorang pemimpin
Bek yang mengatur jebakan offside harus mampu menjadi seorang pemimpin bagi teman-temannya agar mereka mau mengaktifkan taktik mereka. meskipun gagal sang pemimpin ini harus bertanggung jawab.
2.   Pintar menganalisa
Selain bek tersebut mampu untuk mengatur teman-teman di barisan belakang. Bek pemimpin jebakan offside tersebut juga harus pintar akan menganalisa taktik dan strategi serangan musuh agar jebakan offside mereka berhasil.

Walaupun Taktik ini merupakan strategi kuno namun bagi para tim tim besar dunia masih menggunakan taktik ini sebagai senjata andalan. Jika seorang tidak mampu mengalahkan dengan kemampuan fisiknya orang tersebut dapat dikalahkan dengan pemikirannya. Bukan hal licik karena ada di peraturan itu sendiri.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar